Ntah kenapa perasaan muak ini semakin bertambah.
awalnya indah tapi sekarang ntah apa rasanya aku juga ga bisa jelasinnya. cukup Tuhanlah yang tau apa isi perasaanku sekarang.
Perjodohan yang aku alami belum ketemu akhir ceritanya, aku selalu harus berpura-pura baik, berpura-pura suka, bahkan berpura-pura nerima ini semuanya. suatu hari nanti aku yakin pasti akan ketemu jalan yang lebih baik dari ini.
Perjodohan kalau yang jika di jodohkan itu bisa kita anggap baik maka baiklah hasilnya, tapi jika seperti ini apa bisa dikatakan baik ? kemana aku harus aduin perasaan aku ? kenapa harus aku yang mengalami ? padahal Tuhan tau bahwa ujian yang Dia berikan selama ini butuh tenaga yang kuat untuk melewatinya.
Aku bersusah payah nyari uang buat biaya kuliah, buat namatin sekolah SMA aja aku sampe rela pisah sama orang tua dan tinggal sama anak dari istri pertama papa. ujian ku sudah cukup berat, sekarang ditambah lagi aku di jodohin dengan orang yang sama sekali ga berpendidikan.
Apa pendidikan itu penting ? Jelas ! seenggaknya tamat SMA atau Sederajatlah.
karna, pendidikanlah yang membentuk pola pikir manusia tersebut. dari sifatnya pertama kali sudah langsung bisa terbaca oleh ku, suka membual sana - sini, suka membanggakan dirinya sendiri, suka mengatur, pemarah, suka membentak. Tuhan, aku mohon jauhkan aku dari sifat ini semua.
Aku bekerja keras buat membantu keluargaku juga diriku sendiri, aku bisa beli motor, laptop, hp, makanan yang enak - enak, benda yang lucu-lucu, segala macamnya aku usahakan sendiri termasuk juga kontrakan rumah. tapi kenapa sih mama malah nerima perjodohan itu ? bukannya aku ga sopan sama semuanya, bukannya aku juga merasa sok hebat. tapi ini bukan jalan ku, aku ga suka sama laki-laki yang ga tamat SD, yg kerjaannya ga jelas, walaupun aku tau kalau dia itu anak orang kaya, anak pak haji, tapi pak haji yang bagaimana ? kenapa mama ga punya perasaan takut liat aku hidup sama dia nanti ? apa aku bisa bahagia dengan laki-laki seperti itu ? atau ini cuma biar mama lepas tanggung jawab dari aku ?
maaf kalau sudah menjadi beban mama sejak aku lahir, tapi sebisa mungkin aku bahagiain mama sebelum aku di panggil Tuhan. sampai hari ini perjodohannya masih gantung. setiap di paksa tunangan aku selalu kabur. setelah aku kabur di bujuk pulang aku pulang, mulai menormalkan keadaan. tapi setelah keadaan normal semua terulang lagi, di paksa tunangan lagi dan aku kabur lagi. apa itu yang mereka mau ? apa mereka lebih suka lihat aku menikah daripada lanjutin kuliahku ? bagaimana nanti dengan anak-anak ku ?
Aku yakin nanti anak-anak ku akan mengutuk ku jika aku menyengsarakan mereka. karena yang aku tau seorang anak ga pernah minta dilahirkan kedunia. seperti itulah yang aku rasakan sekarang, menyesal untuk semuanya, menyesal karena sudah pernah ada. penyesalan yang membuat aku lupa untuk bersyukur. aku ga pernah berharap ada orang yang mau menikahi aku, karena itu bukan menjadi satu - satunya tujuan dalam hidup. tujuan hidupku sekarang cuma kerja keras, tamatin kuliah dan jagain mama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar